Lebih dari Sekedar Cantik : Nusa Tenggara Timur (4)

Lebih dari Sekedar Cantik : Nusa Tenggara Timur (4)

Hari ke-4 (Bajawa-Ruteng) – Sebelum ke kampung adat Bena, kami mampir ke sumber mata air panas alami Mengeruda yang terletak di Kabupaten Soa. Waktu tempuhnya sekitar 45 menit dari hotel.

28

31

Kalau di Garut kita bisa menjumpai kampung adat Kampung Naga, di Kabupaten Ngada, ada kampung adat Bena. Dalam perjalanan menuju Bena, kami sempat berhenti sebentar untuk mengambil foto Gunung Inerie (dalam bahasa setempat Inerie artinya Mama Besar). Tiba di Bena, kami disambut udara yang cukup sejuk. Nampak rumah-rumah tradisional berjajar rapih. Di beberapa teras rumah nampak para wanita sedang membuat tenun ikat khas. Perlu waktu 1 minggu bahkan bulanan untuk membuat sebuah tenun ikat, tergantung ukurannya. Pantas saja harga tenun ikat ukuran 2 meter bisa mencapai 300rb. Di beberapa sudut juga terdapat menhir peninggalan nenek moyang. Hampir 2 jam kami berada di Bena, mengambil foto, ngobrol dengan penduduk asli. Seorang teman yang beragama Nasrani ada yang sempat berdoa di gua Bunda Maria yang terletak di bagian atas kampung tersebut.

3642444940

39

47

Selepas dari Bena, kami melanjutkan perjalanan ke Ruteng. Butuh waktu tempuh 6 jam untuk mencapai Ruteng dari Bena. Kami sempat mampir ke lokasi pembuatan tuak yang terbuat dari lontar di Desa Aimere. pPara pembuat tuak di sana adalah para pendatang dari Pulau Sabu, sebuah pulau kecil yang terletak di sebelah barat Pulau Sumba. Rencananya di Ruteng kami akan menginap di Susteran Maria Berduka. Tapi sayanganya kamar yang sudah kami booking keburu ditempati orang lain karena teman saya yang kebagian mengontak pihak Susteran tidak melakukan konfirmasi ulang via telepon. Setelah bertanya dengan suster kepala tentang penginapan lainnya di Ruteng, akhirnya kami menginap di Hotel Mariyos. Lagi-lagi di hotel ini tamunya hanya kami berlima. Setelah menyimpan tas dan mandi, kami keliling Ruteng untuk mencari makan malam dan akhirnya menemukan sebuah warung Jawa yang masih buka di kesunyian malam di Ruteng. Pemiliknya seorang ibu berasal dari Banyuwangi.

(bersambung)

Salam,

signature citandy

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *