Berkunjung ke galeri Al-Quran berukiran khas Palembang yang bernama Bait Al-Quran Al-Akbar ini menjadi salah satu bucket list saya ketika tahun ini mudik lebaran ke kampung halaman suami, Palembang. Galeri ini terletak di Pesantren Modern IGM Al Ihsaniyah di daerah Gandus. Berbekal peta dari teman saya yang dimuat di sini, saya, suami, Ziva, ibu mertua, adik ipar dan keponakan pun jalan-jalan ke galeri yang pembuatannya memakan waktu dari tahun 2002-2008 ini.
Posisi rumah mertua berada yang di daerah Sungai Pinang, memungkinkan kami untuk mengambil rute lewat jalan belakang, melalui jembatan Musi 2, bukan lewat kota Palembang yang melewati jembatan Ampera. Selain menghemat waktu, juga menghindari macet. Jadi macet bukan cuma di Jakarta aja, di Palembang juga sekarang macetnya parah terutama di jalan utama seperti daerah Jakabaring, jalan Jendral Sudirman, jalan Kolonel Atmo bahkan di Jembatan Ampera juga sering macet.
Tiba di lokasi pesantren, sudah cukup banyak pengunjung galeri Al-Quran raksasa ini. Mungkin karena masih dalam suasana libur lebaran ya. Untuk masuk ke lokasi ini diberlakukan tiket masuk sebesar 5000 rupiah per orang (berlaku juga untuk anak-anak), tapi kalau Ziva sih nggak dihitung.
Begitu masuk ke galeri, kita langsung disambut oleh barisan ayan suci Al-Quran yang terukir di papan yang terbuat dari kayu tembesu yang menjulang tinggi hingga ke atap. Di depannya terdapat panggung kecil, ramai digunakan untuk berfoto oleh para pengunjung. Di bawahnya terdapat kolam ikan yang berisi ikan mas, ikan patin dan kura-kura. Ziva girang banget bisa liat ikan, sampai susah mau diajak pulang 😀
Jika kita naik dan masuk kedalamnya, kita akan menjumpai bilahan papan-papan bertuliskan ayat Al-Quran berwarna emas di kedua sisinya ini seperti labirin.
Kalau kami sih waktu itu cukup naik sampai tingkat satu saja karena pada saat itu sedang ramai pengunjung. Ditambah lagi banyak anak kecil lari sana-sini, naik turun tangga sambil lari-lari. Lantainya yang terbuat dari kayu jadi ikut bergetar saat banyak anak pada lari-lari.
Saya agak menyayangkan, ukiran-ukiran megah ini saat kami ke sana kondisinya sudah agak kusam. Bahkan ada beberapa lapisan kayu yang mengelupas. Mudah-mudahan pengurus atau pengelola galeri ini lebih memperhatikan sisi perawatan dari galeri ini. Sayang banget kalau kondisinya lama-lama tidak dirawat dengan baik. Galeri ini bisa menjadi potensi tujuan wisata religi andalan kota Palembang.
Informasi lebih lengkap mengenai Bait Al-Quran Al-Akbar bisa dilihat di sini dan di sini.
Salam,