Tadinya sih nggak mau ada sesi foto pre wedding. Alasan utamanya adalah ribet. Sudah kebayang bakal pindah-pindah lokasi, belum lagi harus berganti kostum di setiap lokasi berbeda. Tapiiii….saya tergiur dan luluh oleh tawaran Mas Panji dari vendor fotografi pernikahan kami yang juga teman Kk ini 😀 Untuk sesi foto pre wedding hanya menambah sedikit (jauh lebih murah dibandingkan vendor fotografi lain) dari harga sesi foto hari H pernikahan. Lumayan lah dapat harga teman 🙂 Sesi foto pre wedding sepakat dilakukan hari Sabtu 20 April 2013. Beberapa hari sebelum pemotretan, saya dan Kk ngobrol dengan Mas Erwin, fotografer foto pre wedding kami mengenai lokasi pemotretan. Kami sih maunya di lokasi yang gratisan hehehe… Saya pun sempat browsing mengenai lokasi pemotretan foto pre wedding yang gratisan atau setidaknya charge-nya masih terjangkau.
Saat ini banyak lokasi pemotretan foto pre wedding di Bandung yang mengenakan biaya. Biaya yang dikenakan dari mulai yang hanya sekedar memberi fee kepada petugas keamanan sebesar 100 ribu rupiah sampai beberapa cafe/ tempat makan yang mematok 500 ribu rupiah sampai jutaan untuk lokasi pemotretan pre wedding.
Saya dan Kk melakukan sesi foto pre wedding di beberapa lokasi ini.
1. Jalan Braga—gratis (Tema: Vintage Style)
Janjian jam 7 pagi di depan Braga City Walk, saya, Kk dan Dadan adik laki-laki saya baru tiba jam setengah 8. Saat tiba di sana, Mas Erwin sudah datang duluan bersama beberapa orang asistennya. Pagi itu Jalan Braga sudah cukup ramai dan panas. Terinspirasi dari film Madre yang mengambil lokasi bangunan milik PT. Gas Negara, saya memilih bagian depan gedung tersebut sebagai lokasi pertama. Saya meminjam motor vespa antik berwarna hijau milik Uwa saya yang anggota gank motor vespa di Bandung dan membawa ice cream cone wafer dari pabrik tempat saya bekerja untuk properti.
2. Taman Lalu Lintas—bayar tiket masuk 5000 rupiah/orang (Dua tema: Backpacking dan When The Black Meet The Green)
Setelah dari Braga tadinya mau ke Stasiun Hall untuk foto tema backpacking tapi batal karena dipikir-pikir waktunya nggak akan cukup. Jadi diputuskan foto tema backpacking-nya di Taman Lalu Lintas saja. Paling repot nih foto tema ini karena saya membawa mulai dari backpack Deuter 34 liter, backpack Avtech 40 liter plus snorkeling gear lengkap untuk properti dari Cikarang 😀 Beres foto tema backpacking buru-buru ganti kostum menggukanan celana hijau dan kaos hitam sementara Kk menggunakan kaos hitam dan celana jeans. Properti untuk tema when the black meet the green menggunakan kacamata tulisan Love, You, Cita dan Andy yang pesan online di Chocoallergy. Sedangkan balon beli di depan gerbang Taman Lalu Lintas.
3. Lapangan Futsal di Jalan Asia Afrika no. 90 (BookingFutsal.com)—sewa 150 ribu rupiah/ jam (Dua tema: Juventini ♥ Juvendona dan Nerd vs Geek)
Kk adalah fans berat Juventus. Jadi tema Juventus masuk dalam daftar tema foto pre wedding kami. Awalnya pengen di lapangan sepakbola rumput beneran. Tapi dipikir-pikir biaya sewa bakal mahal kalau sewa stadion. Dapat info dari Mas Erwin kalau dia suka main futsal di lapangan futsal di Jalan Asia Afrika. Kk pun mencoba booking via online. Alhamdulillah masih kebagian lapangan di jam 2 siang. Selesai makan siang di Krang-Kring Jalan Ciliwung, kami pun menuju lapangan futsal tersebut. Properti kali ini kostum bola Juventus yang beli online. Sedangkan bola milik tempat futsalnya. Oya, saat makan siang di Krang-Kring menyempatkan untuk foto-foto sebentar hehehe…
Setelah pemotretan tema Juventus selesai, kami berganti kostum untuk pemotretan tema Nerd vs Geek. Untuk tema ini kami menggunakan properti laptop milik Kk serta koleksi buku dan kartu pos milik saya.
4. Monumen Perjuangan (depan Universitas Padjajaran Dipati Ukur)—gratis (Nggak ada tema, idenya spontan tercetus saat masih di lapangan futsal)
Ide untuk pemotretan ini tercetus spontan saat kami masih di lapangan futsal. Saya cuma menukar celana pink menjadi celana jeans sedangkan Kk mengganti kaos lengan pendeknya menjadi kaos lengan panjang warna hitam. Pemotretan di sini nggak menggunakan properti apa-apa, secara idenya dadakan 😀
5. Perempatan fly over Jalan Cikapayang-H. Juanda (BCA Dago)—gratis (Tema : Romantic Night)
Lokasi terakhir dari sesi foto pre wedding adalah di perempatan fly over Jalan Cikapayang-Dago. Lebih tepatnya di sudut BCA Dago. Foto-foto di sini gratis sih tapi harus tahan malu karena dilihat oleh orang banyak seperti pejalan kaki dan pengendara kendaraan bermotor yang berhenti setiap lampu merah 😀 Acara ganti kostum dilakukan di toilet BCA 🙂 Properti yang digunakan payung dan beberapa botol air minum dalam kemasan. Air minum ini berguna untuk menimbulkan efek sparkling ketika disemburkan 🙂
Sekitar jam 10 malam sesi foto pre wedding pun selesai. Capeknya luar biasa tapi seru dan senang hehehe…. Jadi merasakan gimana capeknya jadi model foto 😀 Untuk mendapatkan hasil foto pre wedding yang bagus dan unik nggak perlu dilakukan di tempat yang mematok harga mahal kok. Di tempat yang gratisan juga bisa asalkan kita kreatif menggali ide-ide dan juga melengkapinya dengan properti yang sesuai.
Salam,