Walaupun gempuran para AV (anti vaksin) untuk membuat para orang tua galau apakah membawa anak-anaknya untuk ikut Pekan Imunisasi Nasional 2016 atau nggak sangat dahsyat, tapi sepertinya provokasi mereka nggak berhasil tuh.
Buktinya hari Sabtu 12 Maret 2016 saat saya dan suami ke posyandu untuk imunisasi Ziva, di lingkungan RW tempat tinggal saya banyak ibu yang membawa anaknya untuk diberikan imunisasi polio. Di timeline Facebook saya ramai foto anak-anak yang sudah ikut PIN 2016. Di fans page beberapa dokter yang saya follow seperti Dokter Pimprim, Dokter Annisa Karnadi, Dokter Arifianto Apin, ramai juga bertebaran foto anak-anak setelah mengikuti PIN 2016. Dokter-dokter tersebut rajin banget mengedukasi followernya terkait tentang imunisasi untuk mengurangi kegalauan mamah-mamah muda akibat provokasi para AV.
Menjelang PIN 2016, sempat beredar postingan foto vaksin polio injeksi yang katanya bakal digunakan untuk PIN 2016 dan mengandung babi. Padahal vaksin yang digunakan untuk PIN 2016 adalah vaksin oral alias ditetes ke mulut anak yang dalam proses pembuatannya tidak bersinggungan dengan bahan dari babi. Memang sih ada sebagian kecil jenis vaksin yang dalam proses pembuatannya bersinggungan dengan bahan yang berasal dari babi. Tapi bahan-bahan tersebut telah dimurnikan dan dihilangkan, sehingga tidak ditemukan lagi dalam produk akhir vaksin.
(Baca: Pencucian Benda Yang Terkena Babi, Harus Dengan Tanah?)
(Baca: Kandungan Gelatin Babi (Porcine-Derived Gelatine) dalam Vaksin)
Ada juga yang menolak untuk vaksin dengan alasan syar’i. Padahal MUI sudah mengeluarkan fatwa halal untuk imunisasi, Mufti Arab Saudi mengatakan boleh, bahkan Syaikh Yusuf Qardhawy pun menganjurkan.
So, tunggu apalagi. Masih ada waktu sampai tanggal 15 Maret 2016 untuk mendatangi pos-pos pelayanan PIN 2016 supaya anak kita mendapat vaksin polio.
Buat yang mau pasang twibbon PIN 2016 seperti foto di atas, bisa klik di sini.
Salam,