The clock is ticking. Tau-tau udah 6 bulan aja nih anak kesayangan ayah dan ibu.
Sabtu kemarin 6 bulan sudah Ziva menjadi bagian dari kehidupan saya dan suami. Enam bulan yang menantang, menyenangkan, melelahkan, menguras tenaga dan pikiran. Mungkin terdengar lebay ya? Ya terserah lah orang mau bilang apa. Yang pasti kehidupan saya dan suami berubah banget setelah kehadiran Ziva. Dulu saya paling nggak suka dengan anak kecil. Gendong bayi aja nggak bisa. Kalo suami sih sudah pengalaman punya 2 keponakan, jadi malah lebih lihai menghadapi anak kecil daripada saya.
Tiga bulan pertama itu masa paling berat selama 6 bulan ini. Saya terserang baby blues, kurang tidur pake banget (Ziva bisa bangun setiap jam untuk nyusu atau popoknya basah di malam hari), luka bekas operasi masih nyeri sudah harus gendong Ziva dalam posisi berdiri atau duduk ketika sedang menyusui. Ziva pernah seharian nggak mau digeletakin di tempat tidur, kalo digeletakin langsung menangis, maunya digendong terus dari pagi sampai sore. Saya dan suami terkadang bertengkar karena sudah sama-sama lelah mengasuh Ziva. Awalnya saya merasa, kok gini banget ya punya bayi, benar-benar meruntuhkan tingkat kesabaran saya.
Semakin Ziva besar, Alhamdulillah saya dan suami sudah bisa menyelami perilaku dan sifat Ziva. Suara tangisnya dari dia baru lahir sampe sekarang kalo kata tetangga sebelah rumah, kayak orang kejepit pintu, saking cetar membahana 😀 Beberapa kemajuan Ziva di usia 6 bulan ini antara lain tidur sudah semakin jarang pake bedong, sudah semakin bisa berguling tengkurep sendiri tanpa dibantu, kepala serta leher sudah mulai kuat kalo dalam posisi kedua tangannya saya pegang kemudian saya tarik ke arah depan. Ada juga sih kelakuan Ziva yang bikin saya sebal akhir-akhir ini. Kalo nyusu, gigitan gusinya itu ampun-ampunan deh sakitnya. Segitu belum punya gigi, apalagi nanti kalo sudah punya gigi (_ _!!) Selain itu telinga Ziva kayaknya sensitif banget. Lagi enak-enak nyusu kalo dengar suara-suara, langsung deh kepalanya mendongak mencari sumber suara tanpa melepas hisapannya, alhasil puting saya ketarik, terus sambil ditarik, Ziva melepaskan hisapannya. Jangan ditanya sakitnya kayak apa. Fiuh.
Ziva sudah semakin mengenali saya dan suami sebagai orangtuanya. Kalau saya pulang kerja Ziva sedang digendong orang lain, begitu melihat saya datang, Ziva pasti langsung merengek, kalau saya diemin nggak saya langsung gendong, jadinya nangis. Kalo digendong orang yang baru pertama dilihatnya, biasanya suka nangis dulu, tapi lama-lama kalo sudah kenal sih anteng-anteng aja. Ada lagi kelakuan Ziva kalo tidur. Sekarang lagi hobi miring-miring. Entah kenapa. Mungkin karena keseringan nyusu dalam posisi berbaring kali ya. Terus hobi masukin dan gigit-gigit benda ke dalam mulut gimana? Masih pake banget. Kalau sudah bosan dengan mainan teether-nya, benda apa aja bisa dia mainin dan masuk mulut seperti gelas plastik bekas air mineral, botol plastik bekas minuman, kotak tissue, dll. Selain itu Ziva punya hobi baru yaitu menggeram-geram alias mengeluarkan suara geraman seperti nnngggrrrrrrr gitu deh terus lagi hobi jerit-jerit juga. Ya nggak apa-apalah daripada dia malah diem aja nggak keluar suara kan nanti takutnya malah dia kenapa-kenapa.
Kado ulang tahun Ziva di usia 6 bulan ini adalah imunisasi ulangan Hepatitis B dan DPaT+HIB+IPV. Seperti biasa deh karena Ziva imunisasi di RS Mitra Keluarga Cikarang dengan dokter Frengky, jadinya nggak boleh sekaligus. Imunisasi PCV 10-nya dijadwal awal November nanti. Berhubung stok vaksin Hepatitis B yang biasa Ziva pake merek Engerix B lagi kosong, jadinya pake merek Euvax B. Yang agak bikin sedih, kenaikan berat badan Ziva hanya 300 gram dari bulan lalu. Menurut dokter Frengky seharusnya minimal kenaikan beratnya 400 gram, tapi bisa dikejar dengan makanan karena di umurnya yang 6 bulan Ziva sudah boleh makan. Pas ditimbang Sabtu 11 Oktober kemarin berat Ziva 6,9 kg, lingkar kepala 44 cm, panjang badan nggak diukur.
Seperti kata William Sears, M.D & Martha Sears, R.N, mengasuh anak adalah sebuah perjalanan. Perjalanan saya dan suami masih sangat panjang dalam mengasuh Ziva. Mudah-mudahan kami bisa memberikan yang terbaik untuk kehidupan Ziva. Aamiin.
Selamat ulang bulan yang ke-6, Ziva *kiss
Salam,
