Ceritanya bulan Ramadhan yang lalu saya full nggak puasa karena masih dalam periode menyusui ASI eksklusif untuk Ziva. Jadi, setelah bulan Ramadhan berakhir, saya wajib membayar fidyah dan juga meng-qadha puasa. Untuk lebih jelasnya mengenai puasa, qadha puasa, fidyah dan serba-serbinya bisa lihat di sini.
Nah, dari abis lebaran tuh kepikiran terus, gimana dan kemana ya bayar fidyah-nya. Tadinya mau cari-cari panti asuhan/ panti yatim/ kaum dhuafa di sekitar rumah orang tua di Bandung terus pesan nasi bungkus untuk dibagikan ke tempat tersebut. Rencana tinggal rencana, sampe waktunya balik lagi ke Cikarang, belum kesampaian juga bayar fidyah-nya. Di Cikarang juga masih mikir, mau diapain ini uang fidyah-nya. Kalo kelamaan nanti uangnya keburu kepake untuk beli baju menyusui. Sampai suatu hari, suami bilang coba ke Rumah Zakat, siapa tau bisa.
Selasa tanggal 19 Agustus saya menghubungi Rumah Zakat cabang Cikarang melalui telepon. Menurut penjelasan mbak yang menerima telepon, Rumah Zakat bisa menerima pembayaran fidyah. Eh, ndilalah saya nggak sempet-sempet mampir ke Rumah Zakat. Akhirnya Senin tanggal 25 Agustus saya telepon lagi apakah uang untuk bayar fidyah bisa dijemput ke kantor. Ternyata bisa lho donasi kita untuk zakat, fidyah, qurban, dll dijemput ke kantor atau rumah oleh petugas dari Rumah Zakat. Saya terbantu banget dengan adanya keberadaan cabang Rumah Zakat yang menyebar di berbagai daerah termasuk Cikarang. Kita nggak perlu repot-repot mencari panti asuhan/ panti yatim/ kaum dhuafa untuk menyalurkan donasi kita.
Terima kasih Rumah Zakat 🙂
Salam,