Sudah niat banget begitu anak pertama lahir mau pasang alat KB π Setelah ditunda sekian lama akhirnya pas Ziva umur 2 bulan baru deh ke dokter Anita. Tadinya sudah semangat mau pasang alat KB yang IUD karena katanya kan nggak mempengaruhi kerja hormon. Ternyata, pasang alat KB IUD itu nggak semudah yang dibayangkan. Sakitnya pake banget sampe berdarah-darah. Padahal kata dokter Anita sakit melahirkan dengan proses normal lebih sakit daripada saat pasang IUD. Waksss….maklum ya saya kan waktu lahiran Ziva lewat operasi caesar jadi nggak tau gimana rasanya sakit saat melahirkan dengan proses normal. Akhirnya saya menyerah dan memilih untuk suntik KB yang 3 bulanan supaya ASI saya nggak kering. FYI, kata dokter Anita, suntik KB yang 1 bulanan yang bikin ASI jadi kering kalau yang 3 bulanan Insya Allah nggak. Jadi nyesel juga sih kenapa nggak pasang IUD-nya sekalian pas waktu operasi caesar padahal dokter Anita sudah nawarin. Tapi emang waktu itu dokter Anita bilang sih resikonya kalau pasang IUD langsung setelah operasi caesar, kondisi rahim kan masih membesar, kalau nanti rahimnya mengecil, khawatir IUD-nya jadi bergeser. Yowes lah, selama tetap bisa mencegah Ziva punya adik baru dalam waktu dekat dan ASI saya masih lancar nggak apa-apa lah pake suntik KB π
Sekitar 2 minggu pasca suntik KB pas hari pertama bulan Ramadhan, saya keluar flek kayak haid. Sempat bingung ini darah haid atau nifas yang sudah selesai tapi keluar lagi. Saya pun jadi nggak puasa dan nggak sholat karena masih ragu-ragu. Lewat 7 hari kok ya masih keluar aja nih fleknya. Akhirnya saya ke dokter Titien deh, dokter kandungan di RS Mitra Keluarga Cikarang, tempat saya dulu kontrol kehamilan sebelum kabur ke Bandung π
Menurut dokter Titien, flek ini disebabkan karena sedang ada penyesuaian hormon di dalam tubuh saya sebagai efek dari suntik KB. Jadi beliau hanya memberi obat untuk menghentikan flek dan mengendalikan hormon yang harus saya minum jika lebih dari 10 hari flek masih keluar. Selanjutnya jika flek sudah nggak keluar lagi, saya sudah bisa sholat. Dokter Titien berpesan, untuk suntik jadwal berikutnya harus pas tanggalnya dengan jadwal suntik yang sebelumnya supaya tubuh kita nggak bingung (toleransi plus minus 2 hari).
Sip deh. Mudah-mudahan saya nggak lupa nanti 11 September untuk suntik KB ulangan supaya nggak kebobolan π
Salam,