Week 13-week 16
Trimester pertama sudah terlewati dengan penuh suka dan duka. Memasuki trimester kedua saya masih mengalami mual dan muntah, bahkan frekuensinya meningkat. Sehari bisa 5 sampai 7 kali muntah. Berhubung toilet karyawan berada di lantai satu, terpaksa saya muntah di wastafel yang ada di pantry, kalau sudah nggak tahan saya malah muntah di tempat sampah di samping meja kerja 😀 Kegiatan sehari-hari juga nggak berkurang, masih sama seperti pada saat trimester pertama. Perut saya belum terlihat terlalu buncit. Berat badan saya masih sama seperti pada saat sebelum hamil.
Tanggal 19 Oktober, saya melakukan kontrol ketiga ke dokter Titien. Alhamdulillah janin saya yang dinyatakan berkembang kondisinya sehat. Di usia kandungan 14 minggu 1 hari panjang janin sudah mencapai 8,24 cm. Sementara kondisi janin yang nggak berkembang semakin mengecil, hiks hiks… 🙁 Dokter Titien juga memperdengarkan detak jantung janin saya yang sehat. Rasanya bahagia dan bersyukur mengetahui kondisi janin saya yang tinggal satu ini baik-baik saja dan sehat.
H-4 Idul Adha, saya dan Kk mudik ke Bandung. Pas hari H, setelah sholat Ied, makan dan melihat sapi kurban Mama yang akan disembelih, kami sekeluarga berangkat ke Jakarta untuk menjenguk Om Rudi (adik papap) dan Oma Mami (ibunya papap) yang kondisinya kurang sehat. Sepulang dari Jakarta, kami kembali ke Cikarang. Papap dan mamah sempat menginap di Cikarang sebelum besoknya kembali ke Bandung.
Ketika masuk usia kandungan 16 minggu alias 4 bulan, saya dan Kk mengadakan tasyakuran dan pengajian 4 bulanan di rumah sekalian pengajian rutin dua mingguan ibu-ibu di RT tempat saya tinggal. Cerita tentang acara ini ada di postingan berikutnya 🙂
Salam,