“Sesungguhnya setiap orang di antaramu dikumpulkan penciptaannya di dalam perut ibunya empat puluh hari berupa nutfah, kemudian menjadi segumpal darah, (empat puluh hari kemudian), kemudian menjadi segumpal daging selama itu pula (40 hari berikutnya). Kemudian diutuslah kepadanya malaikat, lalu meniupkan ruh kepadanya dan diperintahkan atasnya menuliskan empat hal; ketentuan rejekinya, ketentuan ajalnya, ketentuan amalnya, dan ketentuan celaka atau bahagianya …” (HR. Bukhari dan Muslim)
- 40 hari pertama berupa nutfah atau cairan kental,
- 40 hari kedua menjadi ‘alaqah atau segumpal daging,
- 40 hari ketiga menjadi mudhghah atau segumpal daging.
Proses di atas apabila dihitung berdasarkan bulan sama dengan 4 bulan atau 120 hari. Dan pada bulan ke-4 seperti itu Allah Swt mengutus malaikat guna meniupkan ruh ke dalam janin yang terdapat di rahim ibunya. Dan momen ini seringkali diperingati oleh masyarakat Islam dengan sebutan 4 bulanan (Sumber: http://www.alquran-syaamil.com/2013/06/memahami-syukuran-kehamilan-4-bulan.html)
Tanggal 2 November yang lalu bertepatan dengan usia dede bayi di perut 16 minggu 1 hari kami mengadakan tasyakuran dan pengajian 4 bulanan. Telat banget ya udah lewat tahun 2013 baru diposting T_T
Acara ini sengaja saya adakan bersamaan dengan pengajian rutin dua mingguan ibu-ibu di RT tempat saya tinggal saat ini. Jauh-jauh hari saya sudah bilang ke pengurus pengajian supaya rumah saya ketempatan pengajian pas acara 4 bulanan.
Alhamdulillah acara yang berlangsung ba’da Ashar itu berjalan lancar. Mamah, papap, tante dan uwak saya dari Bandung sudah datang dari Jumat siang. Selain ibu-ibu pengajian dan ibu udztazah, tamu undangannya antara lain dua orang tantenya Kk yang tinggal di Bekasi dan Cikarang. Sebenarnya ada uwak saya dari Depok dan oma serta tante saya dari Bekasi juga datang pas hari Sabtu tapi setelah makan siang mereka pulang, nggak sampe acara pengajiannya. Adik perempuan saya yang tinggal di Jakarta juga datang, pulangnya sekalian mau ikut mamah ke Bandung.
Untuk konsumsi, saya memesan snack box dari toko kue langganan kantor. Isinya lontong isi ayam dan bakwan udang. Terus ditambahin pastry isi selai dan muffin yang dibawa mamah dari Bandung. Untuk makanan berat saya memesan nasi box isi nasi putih dan ayam bakar. Sayang, makanan-makanan itu nggak sempat kefoto, tuan rumahnya sok sibuk 😀
Acara pengajian dimulai sekitar jam 4 sore dengan pembacaan salawat dan salam untuk Nabi Muhammad SAW yang dipimpin oleh Bu Soni (tetangga yang biasa mimpin pengajian rutin RT). Kemudian dilanjutkan dengan pembacaan tahlil . Setelah itu dilanjutkan dengan pembacaan surat-surat seperti surat Yusuf ayat 1-6, surat Al-Mu’minun ayat 1-14, surat Maryam ayat 1-15, surat An-Nur ayat 21-28 dan surat Luqman ayat 12-19. Selesai pembacaan ayat-ayat suci Al-Quran, dilanjutkan dengan tausiyah dari ibu udztazah mengenai bagaimana mendidik anak sejak di dalam kandungan, perlunya dukungan dari suami kepada istrinya yang sedang hamil, dll.
Menurut ibu udztazah sebenarnya di dalam Islam tidak mengenal yang namanya acara 4 bulanan apalagi 7 bulanan yang biasanya diadakan dengan ritual-ritual seperti mandi kembang atau membuat rujak. Berdasarkan hadits riwayat Bukhari dan Muslim, di bulan ke-4 kehamilan Allah SWT mengutus malaikat untuk meniupkan ruh ke dalam janin yang terdapat di rahim ibu. Peristiwa ini yang dikenal oleh umat Islam dengan sebutan 4 bulanan. Jadi sebagai tanda syukur kita kepada Allah SWT yang telah memberikan anugerah kehamilan kepada seorang ibu, maka boleh-boleh saja mengadakan peringatan 4 bulanan dengan cara-cara yang baik seperti pengajian dan pembacaan doa.
Menjelang azan Magrib acara pengajian dan tasyakuran 4 bulanan dede selesai. Sebelum pulang, kepada tamu undangan yang datang dibagikan nasi box, snack box dan kipas (sisa souvenir nikahan :D). Alhamdulillah acara berjalan lancar. Semoga dede bayi di perut saya selalu sehat dan kuat, kelak lahir sehat dan sempurna di waktu yang tepat sesuai kehendak Allah SWT. Aamiin.
Salam,